Yee...
Hari ini weekend nih :D
Pagi-pagi aku dibangunkan oleh suara handphone yang berdering.
Yach... temanku si maya menelepon dengan suara kepanikan menanyakan padaku di mana dia menaruh kartu bimbingan skripsinya.
Weleh... weleh... mana aku tau, dia saja tidak tau, apalagi aku.
Ada-ada saja temanku yang satu ini.
Sebenarnya hari ini ada kuliah umum di kampusku yang bertemakan "E-Banking" tapi aku tidak bisa hadir karena sekarang aku lagi bekerja di perusahaan oom-ku.
Hari ini weekend nih :D
Pagi-pagi aku dibangunkan oleh suara handphone yang berdering.
Yach... temanku si maya menelepon dengan suara kepanikan menanyakan padaku di mana dia menaruh kartu bimbingan skripsinya.
Weleh... weleh... mana aku tau, dia saja tidak tau, apalagi aku.
Ada-ada saja temanku yang satu ini.
Sebenarnya hari ini ada kuliah umum di kampusku yang bertemakan "E-Banking" tapi aku tidak bisa hadir karena sekarang aku lagi bekerja di perusahaan oom-ku.
-----------------*********------------------
Besok adalah 1 bulan tepat hari yang paling tidak terlupakan di tahun 2008 ini atau mungkin seumur hidupku, yaitu sebuah pelajaran berharga dalam hidupku, hari kegagalanku dalam sidang tugas akhir.
Oh yach. Ada yang mau aku ceritakan.
Kemaren aku melihat-lihat blog temanku, di situ tertulis sebuah artikel yang berjudulkan "Don't Blame Others" yang menceritakan bagaimana pendapatnya mengenai ketidaklulusan beberapa teman-temannya, termasuk aku.
Dia mengatakan dan mengeluh kenapa hampir semua teman-temannya menyalahkan pembimbing skripsinya atas ketidaklulusan mereka sendiri.
Sejujurnya, aku kecewa padanya kenapa dia bisa berpikiran kalo aku terlalu menyalahkan orang lain termasuk pembimbingnya yang menjadi penguji aku. Padahal dia tau benar bagaimana posisiku dan perasaanku.
Aku sekarang ini bukan marah padanya tapi aku hanya kecewa kenapa dia tidak bisa mengerti isi hatiku dan jalan pikiranku. Apakah memang aku sepicik itu sampai hanya menyalahkan orang lain saja atas kegagalanku di sidang tugas akhir kemaren. Aku sadar kegagalanku itu 80% adalah kesalahanku, tidak perlu orang lain yang menyadarkan aku. Kupikir aku orang yang cukup tau diri.
Pertama-tama setelah aku sadar bahwa masa depan yang telah aku rancang dengan sempurna hancur berantakan hanya karena kelalaianku, aku memang merasa marah kepada semua pihak yang terkait dengan kegagalanku namun perlahan-lahan aku menyadari hal ini terjadi tak lain dan tak bukan juga karena kelalaianku.
Oleh karena itu, kemaren-kemaren aku sempat sedih, kecewa, dan marah tapi aku mencoba menyadari bahwa itu adalah karena kesalahanku sendiri yang tidak dapat meyakinkan penguji dan pembimbingku untuk meluluskanku. Agar tidak larut dalam kekecewaan dan kemarahan, aku mencoba untuk belajar ikhlas dan mengambil nilai positif dari segala masalah yang telah kuhadapi. Jujur, masalah-masalah beruntun yang terjadi setelah ketidaklulusanku itu membuatku sangat terpukul.
Beberapa masalah yang terjadi akibat kegagalanku, yaitu:
1. Aku harus menunggu sampai bulan Januari 2009 untuk sidang ulang.
2. Beasiswaku tidak bisa dilanjutkan karena aku mendapat nilai E dan IPSku tidak mencukupi (kata kampus).
3. Predikat Cum Laudeku hilang karena aku mengulang tugas akhir.
4. Predikat Cum Laude hilang, akibatnya aku harus membayar biaya wisuda yang seharusnya aku tidak perlu membayarnya kalau aku cum laude.
5. Aku harus membayar uang sidang sekali lagi untuk sidang ulang.
6. Aku harus menunggu wisuda periode berikutnya.
Dari masalah-masalah di atas, dapat dilihat bahwa selain rugi uang, juga rugi waktu.
Tapi aku tau Tuhan selalu memberikan yang terbaik untukku dan semua masalah tersebut pasti setimpal dengan manfaat yang dapat aku petik di kemudian hari.
Mungkin dengan masalah tersebut, aku bisa belajar lebih dewasa lagi, belajar untuk bersabar, belajar untuk was-was karena mungkin sebelumnya aku terlalu menganggap enteng, semangatku sekarang lebih berkobar, harapan dan keingginanku juga sekarang menjadi lebih jelas, dan sisi-sisi positif lainnya yang mungkin berefek secara tidak langsung terhadap perkembangan psikologiku.
Ingatlah bahwa masalah bukan membuat kita mundur selangkah tapi masalah membuat kita maju selangkah dan menjadi manusia yang memiliki nilai plus asalkan individu tersebut dapat mengambil sisi positif dari masalah yang dihadapinya.
Aku juga sangat bangga dan terharu pada kedua orang tuaku yang walaupun aku mengalami kegagalan tapi mereka tidak meninggalkan dan memarahiku. Bukan berarti orang tuaku orang yang masa' bodoh sehingga membiarkan saja apa yang terjadi pada anaknya, namun mereka berusaha untuk mendukung aku apapun keadaanku dan apapun masalahku. Mereka tau aku telah berjuang maksimal tapi mungkin hasilnya yang belum maksimal. Sebenarnya aku merasa sangat bersalah pada mereka karena telah mengecewakan mereka. Aku pernah bertanya pada mamaku, "Mama kecewa dak?", tapi beliau menjawab, "Dak papo. Perjuangan dede' dak sampe sini be, masih panjang". Kata-kata yang cukup menghibur :)
Tapi sebernarnya dari lubuk hati yang paling dalam aku tau mereka pasti sangat kecewa dan aku berjanji akan menggantikan kekecewaan mereka itu dengan kebanggaan yang besar. Amin.
ce ta2..he3.. :)
ReplyDeleteoh yo, aku dah bc posting nya tuh..
aku cm bisa ngomong kalau ce2 jgn menyerah dulu yach.. Cz, perjuangan belum berakhir.. tantangan + halangan + rintangan (byk nean cknyo he3:P) di luar sono masih byk, so keep on fighting and never give up!!
Ce, ingatlah selalu Tuhan tuh dak pernah ninggalin umatNya, mgkn di waktu kita lagi susah/ sedih, kita merasa bahwa Tuhan tuh dak ada di samping kita tapi kenyataannya, Dia selalu berada di hati kita (bc post aku ttg Jesus' Footprint h03..).
Ce, rencana Tuhan tuh selalu indah bagi hidup kita. Mungkin apa yang baik di mata kita belum tentu baik di mata Tuhan, so, be patient. God has the best plan 4 us.. Arghh, kok khotbah e.. Yo pokokke gituh lah..
Be patient, keep on working, fighting, and praying.. God belss yaa.. ^_-
Makasih yo, adikku Welly tersayang atas dukungannya :)
ReplyDeleteCe2 jadi terharu.
Terus dukung ce2 y apo pun masalah yang ce2 alami?! :)
Thank's ^_^
Ngomong-ngomong tau alamat blog ce2 dari mano y? ;)
GBU
I just can say That's what friends are for.. ho3.. :)
ReplyDeletece, Semuanya bermula dari keisengan semata.. ha3..
te-buka punyo ce maya, eh ado namo ce ta2.. bes tuh aku click, eh ktmu pnyo ce ta2.. gituh.. ha3..
take care..GBU..
hai3...
ReplyDeleteblok mu sangattttt mengharukan..
hohoho...
smangat plen...
jangan lupa senyum
pokoknyo do teh best aje y..
rencana tuhan t indah pada waktuya...
ternyata, kartu bimbingannyo tinggalan di control room, ta.... dah sebulan-an, untung b dak ilang \(^_^)/hahaha...
ReplyDeleteGawat nian temen kw yg nulis 'don't blame others' tuh :D Kadang, tulisan bisa membuat makna ambigu dan membuat penafsiran sendiri bagi pembacanya, makanya Socrates menolak budaya pembelajaran secara tulis-menulis. Dialog secara langsunglah yg memungkinkan kita berbicara dari hati ke hati. Whatever u are, u are my best friend :) Maaf, ya :)